Maybe it's just a photograph,...but to me it's my saving grace and piece of my heart,...I'm thinking about my late grandparents tonight,...I have no idea why, but they are floating through my mind,...mungkin karena kepergian nenek yang sudah lewat 40 hari dan aku masih terngiang-ngiang pembicaraanku dengan abah mengenai kedua orang tuanya saat aku masih di Samarinda bulan lalu walaupun sebenarnya aku sudah beberapa kali mendengar kisah nya.
Abah adalah anak tunggal yang tidak memiliki kakak ataupun adik,...setelah beliau di lahirkan kedua orang tua nya langsung berpisah,...aku sangat dekat sekali dengan abah sebagai anak dan orang tua,...Dan aku suka mendengarkan hal-hal apa saja yang sudah di lalui oleh nya,...dalam suatu pembicaraan aku dengannya, abah menceritakan bahwa pada tahun 1985 di Samarinda terjadi kebakaran yang sangat besar dan rumah kami terbakar ketika itu lalu abah mengatakan setelah dia memastikan semua keluarga di selamatkan abah kemudian mengambil koper hitam nya yang masih tertinggal di dalam rumah kami,...lalu kemudian aku bertanya mengapa koper itu juga penting baginya, saat itu abah mengatakan jika nanti aku dewasa maka aku akan memahaminya,...dan ternyata koper hitam itulah yang selalu mengambil banyak waktu2 ku ketika aku di Samarinda,...aku bisa tidak bergerak berjam-jam lamanya ketika mulai membuka koper itu dan membaca semua catatan dan tulisan abah selama dia menjelajah samudra dan tempat-tempat yang dia singgahi, surat-surat cinta ibuku kepada abah tersimpan sampai saat ini dan akupun membacanya,...ibuku dalam satu suratnya menulis untuk abah agar membawakan nya jam tangan dan parfume dari luar negeri jika abah kembali masuk ke indonesia dan aku hanya tersenyum membacanya :D
Dan sekarang aku paham mengapa koper hitam abah itu sangat penting sekali baginya,...isi nya adalah semua kenangan dan peristiwa-peristiwa yang sudah dilalui olehnya,...di dalam koper itu banyak sekali uang-uang koin dari berbagai negara dan pasport-pasport yang abah gunakan ketika abah bekerja pada kapal asing dan abah bekerja pada bendera Panama ketika itu.
I've been thinking a lot about what it means to have a story (semua orang memilikinya) a legacy, a tale to tale, a journey, a place that's ours,...the other day I was pointing mine, wondering where I fit and whether or not I was doing enough, tapi untuk hari ini dan apa yang sudah aku lalui,...aku bersyukur atas semuanya (ALHAMDULILLAH)
Abah pertama kali bertemu dengan ayahnya pada saat abah sudah berumur 18 tahun dan mereka bertemu di suatu tempat yang bernama pulau Sebatik,...daerah ini berbatasan antara Indonesia dan Malaysia,...dan abah mengatakan kepadaku saat pertama kali dia bertemu dengan ayahnya bertatapan wajah seketika itu pula abah langsung pingsan,...lalu kemudian abah menyebutkan jika ayahnya berbadan pendek dan sudah menikah lagi dengan di karunia 7 orang anak waktu itu.
Butuh waktu hampir 4 minggu lamanya untuk abah agar bisa bertemu dengan ayahnya dikarenakan mencari informasi hubungan keluarga yang 1 dan yang lainnya hingga akhirnya informasi keberadaan orang tuanya abah bisa di ketahui sampai akhirnya mereka bisa bertemu.
Yang sangat aku sesalkan ketika mendengar semua kisah abah ini adalah bahwa abah tidak mengetahui tentang tanggal dan tahun ketika dia dilahirkan,...aku sangat tertekan ketika mendengar kenyataan ini,...berkali kali aku bertanya kepada abah kenapa dia tidak menanyakan tanggal pasti dan tahun nya ketika dia di lahirkan dan abah mengatakan jika kedua orang tua nya pun sudah lupa akan peristiwa itu :(
Aku tidak pernah bertemu dengan kakekku dari pihak abah, aku hanya pernah melihat dan bertemu ibu dari abahku,...wajahnya pun aku sudah tidak dapat mengingatnya lagi
Abah di besarkan dan di pelihara oleh orang lain,...2 orang wanita yang berhubungan darah ibu dan anak (kedua wanita ini tidak ada hubungan darah sama sekali dengan abah) namun kedua nya sangat menyayangi abah dan abah pun sangat mencintai mereka berdua,...dan satu hal lagi yang sangat aku sayangkan adalah kedua nya tidak dapat membaca,...jika surat abah dari luar negeri masuk ke Samarinda maka tetangga lah yang membacakan nya bagi mereka berdua,...meskipun abah di besarkan oleh 2 orang wanita yang tidak dapat membaca tetapi abah tetap bersekolah sampai akhirnya lulus pada jenjang sekolah tehnik.
Terkadang bukanlah kesempurnaan jalan hidup yang membentuk seseorang melainkan lika liku kesulitan yang dialami dan di lalui, dari semua kesulitan itulah seseorang bisa membangun jati dirinya, sesuatu yang telah membentuk karakternya.
Kebahagian tidak selamanya sesuatu yang harus bagi sebagian orang tapi yang terpenting adalah memiliki keputusan untuk tetap hidup dengan semangat, memilih untuk tetap bersyukur dan selalu melihat pada sisi yang terang atas segala hal, selalu memiliki harapan dan cinta bagaimanapun juga jalannya,...menerima bahwa dirinya tidak selalu bisa merubah segalanya.
Masih banyak lagi hal-hal lain nya tentang abah yang tidak bisa aku menuliskan nya disini.
Abah menikah dengan Emak tahun 1979 di kota tarakan |
Dastan,...semua tulisan ini untuk Dastan,...kita sama sama belajar ya Nak :D
Papah sudah kirim tulisan ini ke email Dastan
Jika nanti dasi yang papah pakai ini di temukan kembali maka dasi ini papah simpan untuk Dastan :D
Comments
Post a Comment